Selasa, 28 April 2009

PENGALAMAN KU

Aku setelah menyelesaikan ulangan umum,liburan ketempat nenek ,dilereng gunung tepatnuya di natah kulon ,saya berada disana beberapa hari dan saya kenal sama orang-orang sana
Namanya:
-joko
-arif
-alim
-anto

saya kenal dengan orang-orang itu malah diajak kepuncak gunung perjalananpun sangat jauhdan terjal bekalpun semakain menipis akhirnya saya menemukan gubug dan saya berteduh sebentar ada air dalam aqua akhirnya saya dan temen-temen meminumnya bergilirang ,kemudian meneruskan perjalanan,ditengah perjalananada seekor binatang buas ,oranga jawa memanggilnya (garangan)akhirnya saya kejar untuk mendapatkan seekor garangan tersebut itupun sia-sia .kami meneruskan aperjalanan untuk mencapai puncak pegunungan ,setelah sampai disana saya dan teman-teman membukaa bekal makanan.setelah selesai makan ,saya sambil menikmati udara segardi puncak pegunungan ,haripun menjelang sore kami mendirikan tenda untuk berteduh pada malam hari di tengah hutan dengan satu lilin .kemudian hari esok perjalanan pulang jam 7pagi ,badan terasa capek dan ngantuk .itu adalah kisah dan pengalaman saya pada waktu SMP yang tak terlupakan .

Selasa, 07 April 2009

Seorang kameramen

Sebenarnya apa saja sih yang harus dilakukan oleh seorang kameramen? Tak jauh berbeda dengan
gambaran yang kita punyai di otak kita saat membayangkan pekerjaan seorang kameramen. Hanya saja,
saat kita membayangkan, tentunya akan berbeda dengan orang yang menghadapi objek berita.
Tugas utama seorang kameramen tentunya adalah mengambil angle berita yang terbaik untuk
bisa disajikan sebagai suatu acara, baik untuk acara hiburan ataupun acara-acara yang lebih serius.

Dalam pengambilan gambar, dia juga ditemani oleh seorang reporter. Bersama dengan reporterlah
mereka akan mengejar berita yang telah ditentukan seorang koordinator liputan (korlip). Dalam waktu
sehari, seorang kameramen bisa meliput sekitar 3 macam berita, atau bahkan bisa lebih. Tergantung
porsi dan kewajiban yang dibebankan padanya.

Setelah pengambilan gambar, rekaman gambar yang didapatkan diberikan dan di-edit ulang untuk
ditayangkan di televisi. Tugas mengedit ini dilakukan oleh seorang editor. Meski terkadang,
tugas ini bisa saja dilakukan oleh kameramen itu sendiri bersama dengan reporter yang bersangkutan.

Jika Anda tertarik untuk menjadi seorang kameramen ini, modal pertama yang diperlukan adalah
keberanian Anda menghadapi segala macam kemungkinan. Kenapa demikian? Yah, coba saja Anda
bayangkan, jika Anda harus meliput kerusuhan, bukan tidak mungkin Anda sebagai kameramen
bisa “terkena” imbas dari kerusuhan tersebut.

Syarat-syarat yang lain misalnya tinggi minimal 170 cm, ini diperlukan untuk mengambil
angle gambar yang terbaik, jika menghadapi kerumunan. Biasanya juga seorang kameramen juga
berbadan tinggi besar. Tak mengherankan, karena tugasnya harus menenteng kamera dengan berat
sekitar 10 kg sambil berlari-lari, misalnya. Syarat mendasar lainnya adalah, tak memakai
kacamata. Tentu saja demikian, karena dalam mencari berita, jika seorang kameramen memakai
kacamata, akan sulit dalam mendapatkan objek yang ingin “ditangkap” oleh lensa kamera.
Tetapi tentunya persyaratan tersebut hanyalah persyaratan dasar saja.

Satu syarat lain adalah harus mempunyai sertifikat kameramen, yaitu sertifikat yang membuktikan
kalau orang tersebut bisa dan telah mampu mengoperasikan sebuah kamera. Meski demikian,
untuk saat permulaan calon kameramen juga memerlukan pelatihan yang biasanya memakan waktu
berbulan-bulan. Baru setelah itu, barulah ia bisa terjun sepenuhnya sebagai kameramen

Kamis, 26 Maret 2009

CERITA HEBOH

Pameran Lukisan

Suatu hari seorang Pengusaha berkembang pergi melihat pameran lukisan-lukisan. Karena saat itu beliau mengalami sakit mata dan penglihatannya kabur, maka ia mengajak satu ajudannya untuk menuntunnya.
Pengusaha : "Wah, lukisan ini bagus ya. Gambar ikannya bener-bener hidup."
Ajudan: "Shttt... Jangan keras-keras Pak. Itu gambar buaya."
Kemudian mereka berpindah ke lukisan lain.
Pengusaha: "Gambar Gajah ini benar- benar gagah."
Ajudan: "Shttt... Ojo keras-keras Pak. Itu gambar banteng."
Pengusaha itu kemudian menahan diri memberi komentar sampai ia tiba pada satu pojok ruang pameran dia berseru: "Wah, sing iki apik tenan. Lukisan Gorila nya begitu nyata anatominya."
Ajudannya langsung tertegun dan berkata: "Sssst... Jangan keras-keras Pak. Itu cermin!"

PETANI DAN SELES SEPEDA

Seorang sales sedang mencoba membujuk seorang petani untuk membeli sebuah sepeda. Si petani menolak untuk membeli sebuah sepeda, tapi ternyata si sales tampaknya tidak mudah menyerah.
"Hei ... daripada membeli sepeda, lebih baik aku habiskan uangku untuk pelihara sapi," kata si petani.
"Ah," jawab si sales, "tapi coba pikir deh ... Anda akan sangat terlihat bodoh jika Anda bepergian dengan mengendarai seekor sapi."
"Huhh!!" hardik si petani. "Apakah tidak lebih bodoh jika orang melihatku memerah sebuah sepeda!"

JAGUNG DAN AYAM

Alkisah ada orang gila yg mengira dirinya tuh jagung jadi dia takutttt banget sama ayam, .. karena takut banget di makan. tiap kali liat ayam.. dia pasti lari terbirit2. akhirnya, orang gila ini dimasukin ke rumah sakit jiwa. setaun... dua taun.. tiga taun... akhirnya dia dipanggil oleh sang dokter.
"kamu sudah tau sekarang kamu ini siapa?" kata si dokter.
"sudah dokter," sahut si orang gila
"jadi kamu ini siapa?"
"saya orang, dokter."
"bener?"
"iya dokter, saya orang.. bukan jagung."
"jadi kamu gak takut lagi sama ayam kan?"
"enggak dokter.. gak takut lagi.." '''''''''''''''''''''''''''''''''''''
sang dokter pun manggut2... mengira si orang gila udah waras.
"tapi dokter," sela si orang gila," saya ada satu pertanyaan.."
"apa itu?"
"ayam2 itu..... tau gak ya kalau saya sudah berubah jadi orang?" tanya si orang gila dengan muka khawatir.,,,,,,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.


TUPAI

Tupai punya kemampuan unik yang istimewa. Ia adalah satu-satunya jenis tupai yang bisa melayang di udara. Keistimewaan ini didukung perangkat “glider” berupa lapisan kulit di sisi kiri dan kanannya yang menghubungkan kaki depan dan belakangnya. Saat si tupai meregangkan keempat kakinya, lapisan kulit ini pun terkembang bagai sayap parasut, yang membuatnya mampu melayang di udara.

Tupai terbang begitulah ia disebut, selalu menggunakan keistimewaan ini sepanjang hidupnya. Digunakan untuk berpindah tempat dari satu pohon ke pohon yang lain. Lalu ekornya yang cenderung lepes menjadi kendali prima arah penerbangannya. Gaya terbang khasnya bukanlah lurus segaris tapi membuat gerakan nyaris melengkung. Polanya, setelah melompat dari satu pohon ia membuat satu “tukikan” lalu melayang lurus, barulah membuat gerakan naik dan hup… mendarat di sasaran dengan menancapkan “roda pendarat” berupa cakar kuat yang tajam di keempat kakinya!

Fantastik! Decak kagum peneliti untuknya. Catatan rekor ketinggian terbang si tupai penghuni belantara Asia, Eropa, dan Amerika Utara ini dibukukan setinggi hampir 50 meter.

Hanya Melayang

Begitupun, tupai terbang sesungguhnya bukanlah benar-benar terbang. Lebih tepat jika disebut sebagai tupai pelayang (gliding squirrel). Namun “apalah arti sebuah nama,,,,,,,..yang jelas tupai dari keluarga Sciuridae ini bisa melayang di udara.

Rahasia kemampuan melayang hewan ini adalah lapisan kulit tipis yang bisa mengembang dan dilipat (mirip sayap hewan kelelawar). Sayap “glider” ini disokong dengan anatomi tubuh dan struktur tulang si tupai yang ringan namun kuat.

Lahir sebagai hewan yang amat lemah, buta dan tanpa bulu, ia menghabiskan beberapa masa bayinya di dalam lubang-lubang pohon sebagai sarang yang disediakan induknya. Biasanya satu indukan bisa melahirkan dua atau tiga anak.

Menginjak usia enam minggu, tupai terbang muda akan mulai melakukan “penerbangan” pertamanya. Ia keluar dari lubang pohon dan mencari pijakan yang mantap dari ketinggian pepohonan, mencoba-coba mengembangkan parasutnya. Setelah “pemansan” yang cukup ia akan melompat dan melayang sendirian. Jika sudah pernah melayang sekali saja, tupai-tuipai muda akan mulai bertualang. Mecoba melayang lagi dan lagi… hingga ia dewasa.

Cukup mudah untuk mengenali si tupai terbang yang banyak mendiami hutan-hutan Asia bagian selatan ini. Tubuhnya berukuran rata-rata 20 cm plus 15 cm bagian ekor. Tetapi ada beberapa spesies yang lebih besar dari ini, seperti tupai-tupai terbang Asia yang bisa mencapai panjang 1,2 meter. Berat rata-rata tupai-tupai terbang ini antara 22 gram – 2,5 kg.

Tupai ini punya mata membulat yang besar dan cakar tajam di ujung jemarinya. Ciri khasnya: lapisan kulit “berlipat” di sisi kiri dan kanan di antara kaki depan dan belakangnya.

Ada 43 spesiesnya yang tersebar di hampir semua belahan dunia. Yang menjadi tokoh utama kita kali ini adalah tupai terbang biasa yang menyandang nama latin Glaucomys sabrinus. Tetapi dalam identifikasi ilmiah, yang paling besar di kelompok hewan yang mahir memanjat pohon ini adalah tupai terbang berbulu lebat .

Nokturnal

Hewan pengerat yang suka bersuara ribut ini punya banyak ragam warna. Umumnya paduan bulu coklat dan abu-abu. Tetapi ada varian lain yakni abu-abu melulu atau bulu merah kecoklatan di bagian atas dan putih kotor atau krim cerah di bagian bawahnya. Warna-warna ini mungkin menjadi bagian dari sistem pertahanan dan kamuflase (penyamaran) di alam liar.

Mengandalkan sumber makanan berupa berbagai jenis tanaman, biji-bijian, kacang-kacangan, dedaunan, ranting muda, pucuk tanaman, bunga dan akar-akaran. Atau menyelingi menu hariannya dengan aneka serangga, telur, cacing, burung-burung kecil, dan hewan lain yang ukuran tubuhnya kecil. Sesekali juga, tupai terbang akan menyeret bangkai. Jadilah ia hewan omnivora (pemakan segala), paduan herbivora dan karnivora.

Namun berbeda dengan bangsa tupai lain yang beraktivitas di sianbg hari. Spesies tupai-tupai terbang adalah hewan malam (nokturnal). Ia akan menunggu gelap menjelang untuk melakukan perburuan, mencari makan, dan mengisi hari-harinya. Sementara di siang hari ia suka tidur di sarangnya. Lubang-lubang pohon yang gelap, hangat, dan nyaman. Karena itulah sejak lama para penjelajah hutan jarang melihat tupai terbang di siang hari.

Indera dan semua sensor hewan ini sangat peka dikegelapan. Dengan sistem “navigasi” dan “penginderaan malam” ia melayang dari satu pohon ke pohon lain. Sifat ini membuat para ahli menggolongkannya sebagai hewan nokturnal arboreal. Artinya hewan malam yang menghabiskan waktunya di ketinggian pepohonan dan jarang turun ke darat.

Walau bergerak di malam hari, tupai-tupai terbang punya musuh yang juga tergolong hewan nokturnal. Di dalam gelap, perjuangan untuk bertahan hidup dilakukan. Menghindari jenis predator alaminya seperti ular arboreal, rakun, burung hantu, cayote, rubah, weasel, burung malam, bahkan kucing rumahan.

Jika nasibnya baik, tupai-tupai terbang mampu bertahan hidup sampai usia 15 tahun. Di Indonesia, tupai-tupai terbang tersebar di hampir semua pulau-pulau besar seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa. Tetapi tak pernah ditemukan di Papua. Di negeri ini ia punya nama khusus yaitu “bajing loncat” atau “bajing terbang”.

Bahkan di Kalimantan, ada bajing terbang ada yang berukuran “raksasa” sampai 1,3 meter. Dialah tupai terbang merah raksasa (Petaurista petaurista) yang mampu meluncur dan melayang sejauh 450 meter di kegelapan malam! (berbagai sumber)

Selasa, 24 Maret 2009

WISATA

Wisata merupakan rekreasi untukmelepas kesuntukan.wisatapun yang dimiliki indonesia antara lain
-tawang mangu
-gembira loka
-candi prambanan

kemudian didaerah gunung kidul juga mempunyai tempat wisata pantai diantaranya
-pantai baron
-pantai kukp
-krakal
-drini
-sadeng DLL
kemudian wisata yang udarnya dingin dn banyak binatang berkeliaran itu ada di tawang mangu
yang tempatnya diluar daerah ,beitu juga gunung kidul mempunyai dnau buatan yang dinamakan waduk gajah mungkur yang terletak didaerah wonogiri waduk itupun cuman bendungan gunung satu dengan unung yang lain
Dn ada wisata yang perjalananyan penuh tantangan melewati gunung yang terjal dan hutan yang penuh tumbuhan itu terletak di ngawan dinamakan gunung gambar dan gapura gunung gambar dinamakan petilasan samber nyawa itupun saya kurang tahu tentang sejarah petilasan samber nyawa .

Kamis, 19 Maret 2009

TIKUS DAN URET MENYERANG TANAMAN PADI

Tikus dan Uret Serang Tanaman Padi di Gunungkidul
Hama tikus dan uret menyerang tanaman padi di Kabupaten Gunungkidul. Hama tikus yang semula hanya menyerang kawasan selatan, kini mulai merambah kawasan utara. Sedikitnya lima hektar tanaman padi di Kecamatan Nglipar diserang tikus. Bila tidak segera dilakukan pengendalian, serangan akan meluas hingga 60 hektar. Sedangkan serangan hama uret telah melanda ratusan hektar tanaman padi di empat kecamatan meliputi Tanjungsari, Tepus, Playen dan Wonosari. Para petani mengaku bingung, sebab sudah berulangkali memberi obat pembasmi uret, namun tak juga menghilang.
Khusus menghadapi serangan hama tikus, instansinya sudah melakukan pengendalian sekitar 135 hektar di wilayah selatan. Selain membantu racun tikus, juga menggerakkan para petani untuk melakukan gropyokan. "Hasil gerakan ini memang sudah mulai terasa, tetapi masyarakat tidak boleh lengah karena meski sudah banyak tikus yang tertangkap dan beberapa areal sudah dalam kondisi terkendali, tetapi hama tikus selalu beranak-pinak, padahal mendeteksi tetapi harus aktif untuk melakukan kegiatan, karena untuk mendeteksi populasi tikus tidak mudah," tambahnya.
Dijelaskan, serangan hama tikus bersifat sporadis (setempat-setempat) karena dipengaruhi persediaan makanan yang ada. Meski di suatu hamparan tanaman padi terdapat populasi tikus namun jika masih ada tanaman ketela pohon, biasanya tikus tidak menyerang tanaman padi dan memilih memakan umbi singkong. Jika sumber makanan lain sudah tidak ada, terpaksa tikus menyerang tanaman padi.
Dipaparkan, untuk membasmi hama tikus, Dinas Pertanian Gunungkidul telah membantu lebih dari tiga kuintal racun tikus seperti Retgon, Phiton, Petrocum Clerat. Sementara obat pembasmi uret sudah dikirim jamur Metarizyum sebagai pengendali hayati yang lebih efektif karena pemakaiannya dapat dicampur dengan pupuk kandang. Hanya saja penggunaan agen hayati tersebut tidak bereaksi secara spontan, butuh waktu untuk membunuh uret. Tidak seperti penggunaan racun kimia yang dapat membunuh uret secara cepat kendati tidak mampu membunuh seluruh populasi. Jamur Metarizyum akan menyerang uret dan menularkan ke uret lainnya sehingga kendati efeknya lambat, tetapi dapat membasmi uret dalam satu populasi.
Kelambanan reaksi pengendali uret hayati tersebut membuat petani putus asa. Mereka menganggap racun uret bantuan pemerintah tersebut tidak manjur. Seperti dikemukakan Suradal, petani di Sidorejo, Tepus dan Subur penduduk Logandeng. Menurut kedua petani tersebut obat hama uret bantuan dari Dinas Pertanian tidak manjur. "Sekalipun sudah diberi obat yang cukup banyak, hama uret tak juga hilang. Bahkan serangan uret kali ini terbilang cukup ganas karena mampu merusak tanaman padi, kami berharap ada solusi dan bantuan dari Pemkab Gunungkidul untuk mengatasi hal ini," ujar Suradal yang menambahkan, akibat serangan uret hasil panen padi hanya sekitar 40 persen yang tentu saja membuat petani merugi.
Kendati ada serangan hama, tetapi secara umum pertumbuhan tanaman di Gunungkidul cukup bagus karena curah hujannya cukup memadai. Jika tahun-tahun sebelumnya sering terjadi pedatan (hujan menghilang) pada awal pertumbuhan, sampai memasuki tahun 2009 ini cukup aman dari gangguan

Burung kuthilang

Burung kuthilang terdapat di daerah pegunungan di pohon -pohon yang lebat.burung kuthilang beranak dengan cara bertelur makananya pisang dn pepaya dan jenis buung kuthilang beragan antara lain :

-KUTHILANG EMAS
-KUTHILANG BIASA

Burung itu bertelir maksimal 4 biji harus menetaskan beberpa hari smpai telur itu menetas ,kemudian nak burung itu diberi makan dan dilatih bersuara.

Burung yang berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 20 cm.

Sisi atas tubuh (punggung, ekor) berwarna coklat kelabu, sisi bawah (tenggorokan, leher, dada dan perut) putih keabu-abuan. Bagian atas kepala, mulai dari dahi, topi dan jambul, berwarna hitam. Tungging (di muka ekor) nampak jelas berwarna putih, serta penutup pantat berwarna jingga.

Iris mata berwarna merah, paruh dan kaki hita

Cucak kutilang kerap mengunjungi tempat-tempat terbuka, tepi jalan, kebun, pekarangan, semak belukar dan hutan sekunder, sampai dengan ketinggian sekitar 1.600 m dpl. Sering pula ditemukan hidup meliar di taman dan halaman-halaman rumah di perkotaan. Burung kutilang acapkali berkelompok, baik ketika mencari makanan maupun bertengger, dengan jenisnya sendiri maupun dengan jenis merbah yang lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain.

Seperti umumnya merbah, makanan burung ini terutama adalah buah-buahan yang lunak. Cucak kutilang sering menjengkelkan petani karena kerap melubangi buah pepaya dan pisang yang telah masak di kebun. Namun sebaliknya burung ini menguntungkan petani karena juga memangsa pelbagai jenis serangga, ulat dan aneka hewan kecil lainnya yang menjadi hama tanaman.

Kelompok burung ini acap terbang dengan ribut, berbunyi nyaring cuk, cuk, ..! ; atau bersiul berirama yang terdengar seperti ke-ti-lang.. ke-ti-lang.. berulang-ulang di atas tenggerannya.

Sarang cucak kutilang berbentuk cawan dari anyaman daun rumput, tangkai daun atau ranting yang halus. Telur dua atau tiga butir, berwarna kemerah-jambuan berbintik ungu dan abu-abu. Tercatat bersarang sepanjang tahun kecuali Nopember, dengan puncaknya April sampai Septembe

Selasa, 17 Maret 2009

Sms lucu

maaf mengganggu sebentar, tolong sms ini dihapus, terima kasih

gosip terakhir! gus dur dikabarkan mulai enggan sholat karena dia harus menyebut kata "akbar" dan "amien".

sejak SOEKARNO s/d GUSDUR lambang negara adalah BURUNG GARUDA, berhubung sekarang presidennya wanita maka lambang negara akan diubah jadi KACANG GARUDA.




Jumat, 13 Maret 2009

Sajen Tumpeng Robyong

Sajen ini diwujudkan dalam tumpeng (nasi putih yang dibuat bentuk kerucut) dililiti kacang panjang sudah masak melingkar sampai puncak tumpeng tetapi sudah tidak beraturan letaknya; di atas tumpeng berturut-turut dari bawah ke atas telur ayam masak yang masih ada kulitnya, trasi, bawang merah, dan lombok merah; di kanan kiri tumpeng terdapat sayur-sayuran dan lauk-pauk yang sudah masak dengan letak yang juga tidak beraturan. Macam sayur-sayuran antara lain: kacang panjang, wortel, kubis, daun so, kecambah, daun bayam, dan daun singkong). Macam lauk-pauk antara lain: tempe goreng, ayam goreng, ikan asin, dan telur ayam yang sudah masak. Tumpeng beserta perlengkapannya itu ditaruh di atas tampah yang sudah dialasi dengan daun pisang. Letak yang tidak beraturan dari segala isi tumpeng ini yang kemudian disebut tumpeng robyong.

Makna sajen kelima ini masih menggambarkan bayi yang baru lahir akan memulai kehidupan di dunia. Dalam menjalani kehidupannya nanti, tentu selalu ada pergulatan. Ini identik dengan hasil pemutaran gunung meru dalam lanjutan cerita samudra manthana di atas. Sesudah Dewa Siwa berhasil mengaduk tujuh lautan yang mengelilingi Gunung Meru, suasana sekitar gunung menjadi porak-poranda. Ini digambarkan dengan letak sayuran dan lauk pauk yang tidak teratur, campur-aduk jadi satu yang mengelilingi tumpeng. Sementara itu di atas gunung, terdapat jilatan api (disimbolkan lombok merah), racun kalakutha (disimbolkan dengan bawang merah), kotoran-kotoran dalam bumi (dinamakan lendhut blegedapa) yang menghalang-halangi munculnya air amerta sudah terangkat dari dasar bumi (disimbolkan dengan trasi), kemudian disusul di bawahnya dengan munculnya air amerta yang masih dalam wadah tempayan, dalam tradisi Jawa Kuno dinamakan sweta kamandalu (disimbolkan dengan telur matang berkulit). Munculnya air amerta (air kehidupan) ini sebagai simbol mulai munculnya kehidupan di dunia.

  1. Tumpeng
    1. Bahan Baku: 2 kg beras segala type (C-4, IR-64, Cisadane, Rajalele, dsb)
    2. Cara Pembuatan Tumpeng: Buat kerucut yang terbuat dari daun pisang atau kertas minyak dengan tinggi sekitar 20-30 cm dan diameter sekitar 10-20 cm. Bisa juga menggunakan kukusan yang terbuat dari anyaman bambu. Masukkan nasi ke dalam cetakan dan padatkan agar tidak mudah pecah. Setelah selesai lepaskan nasi dari kerucutnya. Cara ini seperti saat membuat tumpeng bucalan, hanya saja bentuknya lebih besar. Sama seperti membuat tumpeng megana.
  2. Gudangan
    1. Bahan Baku: kacang panjang 1 ikat, kangkung 1 ikat, kecambah 0,25 kg, wortel 0,25 kg, kobis 0,25 kg, bayam 1 ikat, daun so 0,25 kg (bisa ditambah sayuran lainnya sesuai dengan situasi dan selera).
    2. Bumbu: -
    3. Cara Pengolahan: Semua sayuran dibersihkan dan dipotong-potong sesuai selera, kecuali kecambah dan beberapa buah kacang panjang diutuhkan. Kemudian semuanya dimasak satu persatu dengan air hingga matang kurang lebih 15 menit, asal jangan sampai lumat. Bisa juga dilakukan dengan cara ditanak (didang) dalam soblok secara bersamaan. Setelah matang, angkat dari kompor atau tungku. Semua sayuran ditempatkan dalam sebuah wadah agar dingin.
  3. Bumbu/Sambal Gudangan
    1. Bahan Baku: 1 butir kelapa setengah tua.
    2. Bumbu: Cabe rawit 5 buah, cabe merah 5 buah, daun bawang 1 siyung, seerat kencur panjang 2 cm, garam secukupnya, gula merah secukupnya.
    3. Cara Pengolahan: Kelapa dibersihkan dan diparut/dikukur sampai selesai. Semua bumbu dilembutkan, yang umum dengan layah, tetapi bisa juga dengan blender, setelah itu dicampur dengan kelapa parutan hingga rata. Masukkan dalam daun atau plastik lalu ditanak dalam soblok atau dandang hingga matang kurang lebih 15-30 menit. Cara ini bisa dilakukan bersamaan saat memanak nasi untuk tumpeng. Angkat setelah matang dan dinginkan.
  4. Lauk Pauk
    1. Telur ayam
      1. Bahan Baku: Telur ayam kampung 0,5 kg (jika memakai telur ayam ras, paling tidak sebutir telur di antaranya harus ayam kampung).
      2. Bumbu: garam secukupnya.
      3. Cara Pengolahan: Telur dimasak dalam panci atau tempat lainnya hingga mendidih. Campurkan sedikit garam ke dalamnya dan tunggu hingga matang kurang lebih 30 menit atau ditandai dengan telur sudah retak-retak. Angkat dari kompor dan dinginkan. Kulit telur dikelupas (kecuali disisakan sebutir) dan dicuci dengan air bersih. Jika yang dimasak telur ayam ras plus sebutir ayam kampung, maka sebutir ayam kampung yang disisakan untuk tidak dikupas.
    2. Tempe Goreng
      1. Bahan Baku: Tempe kedelai 10 bungkus (bisa juga tempe plastikan 3 buah kurang lebih 500 g).
      2. Bumbu: Bawang putih 3 siung, garam secukupnya, minyak goreng 0,5 liter.
      3. Cara Pengolahan: Tempe dikelupas dari bungkusnya. Apabila tempe plastikan maka diiris-iris sesuai dengan selera (sekitar 3x5 cm). Bawang putih dan garam dilembutkan dalam layah atau cowek. Ditambah sedikit air matang. Tempe dimasukkan dalam campuran bawang putih dan garam yang sudah diberi air. Panaskan minyak goreng dalam wajan di atas kompor atau tungku. Setelah mendidih goreng tempe hingga matang atau setelah berubah warna agak kecoklatan. Angkat tempe dari wajan dan tiriskan tempe hingga kering dari minyak. Ulangi cara yang sama beberapa kali hingga selesai.
    3. Daging Ayam
      1. Bahan Baku: daging ayam kampung/ras 1 kg. (Bisa utuh 1 ayam yang telah bersih, bisa membeli khusus daging paha, sayap, dada, atau lainnya sesuai selera).
      2. Bumbu: minyak goreng 0,5 liter, tumbar secukupnya, bawang 5 siung, garam secukupnya.
      3. Cara Pengolahan: Daging ayam dicuci bersih. Masukkan dalam panci atau tempat lainnya. Masak dalam tungku atau kompor hingga mendidih. Sambil menunggu ayam mendidih, lumatkan garam, bawang, dan tumbar. Kemudian masukkan dalam panci yang berisi ayam tadi setelah mendidih. Tunggu beberapa saat kurang lebih 30 menit atau setelah daging kelihatan sudah agak lunak. Angkat dari tungku dan gantikan wajan yang sudah dituangi minyak goreng. Setelah panas, masukkan beberapa potong ke dalamnya. Tunggu sampai matang atau ketika sudah berubah kecoklat-coklatan. Angkat dari wajan setelah matang dan tiriskan beberapa saat untuk mengeringkan daging dari minyak goreng. Ulangi beberapa kali hingga daging ayam habis.
    4. Lauk Pauk lainnya
      Selain ketiga jenis lauk-pauk di atas, dapat dilengkapi lauk-pauk lainnya, misalnya krupuk krecek, tahu tempe bacem, kedelai hitam goreng, kacang tanah goreng, peyek kedelai, peyek gereh (ikan asin) dan sebagainya. Tentu saja disesuaikan dengan selera dan kondisi keuangan.

Cara Penyajian Sajen Tumpeng Robyong: Ambil tampah yang sudah diberi alas daun pisang. (Bisa pula dihias dengan kertas atau lainnya di tepi tampah sesuai dengan selera). Tumpeng yang sudah dicetak diletakkan di tengah-tengah tampah. Letakkan secara hati-hati agar tidak pecah dan terpotong. Di kanan kiri tumpeng secara melingkar boleh diberi nasi secara merata hingga memenuhi tampah (dengan ketebalan sekitar 2-4 cm). Hal ini dengan maksud jika nanti sajen ini akan dibagikan kepada yang ikut kenduri bisa merata semua mendapat bagian. Selanjutnya di kanan kiri tumpeng tadi, jadi menutup nasi yang merata, diberi gudangan secara melingkar secara acak tidak beraturan hingga menutup semua nasi yang di bawah tumpeng. Bumbu gudangan bisa diletakkan beberapa tempat secara melingkar di kaki tumpeng dan di atas gudangan yang telah diletakkan secara tidak beraturan tadi. Kemudian lauk-pauk juga diletakkan secara acak di sela-sela gudangan dekat dengan bumbu gudangan. Beberapa buah kacang panjang yang utuh dililitkan pada tumpeng dari ujung atas ke bawah hanya saja susunannya juga sudah tidak teratur secara melingkar. Kemudian sebuah lombok/cabe merah bersama-sama dengan bawang merah, seerat trasi, dan sebutir telur ayam kampung matang paling bawah ditusuk lidi lalu ditancabkan di pucuk tumpeng. Maka sajen tumpeng robyong telah selesai dan siap untuk disajikan.

Kamis, 12 Maret 2009

DESA NATAH

Desa natah mempunyai kekhasan yang berbeda dengan daerah lain mungkin kalau warga natah sering sekali sesaji di waktu rasulan ,hajatan dan hari-hari besar lainya yang berhubungan dengan budaya desa natah
Budaya tersebut sudahmenjadi tradisi dari keturunan nenek moyang kita pada jaman dahulu .kata orang tua kalau tidak sesaji akan terjadi sesuatupada saat acara dimulai